Selasa

Pesta Musik Indie


YOGYAKARTA : Musik indie kembali menggemuruh di Jogja Tronik, dimulai dari tanggal 11-13 Maret 2009. Acara diselenggarakan oleh Gondo Production selaku Event Organizer dan dimeriahkan oleh 29 band pengisi. Tentunya bagi musisi indie khusunya di Yogyakarta, acara tersebut merupakan kesempatan untuk unjuk gigi dan mempropagandakan kreatifitas sekaligus idealisnya.

Menurut pihak Gondo Production yang kami temui ketika acara berlangsung, “Acara ini termasuk langka, karena dari 29 band yang tampil, mengusung genre yang berbeda, dimulai dari Pop, Rock, Metal dan bahkan Punk,” jelas Huda. Dari 29 band pengisi, ada satu band yang sangat ditunggu-tunggu aksinya, yaitu Dream Society. Band asli Yogya yang mengusung aliran Punkabilly (Punk Rock Country) mampu menghipnotis puluhan penonton di Jogja Tronik menjadi meriah. Selain karena aksi panggung mereka yang memukau, mereka juga memainkan alat musik tiup harmonica. Tak heran penonton terpesona dengan tiupan beracun Topan Murdox (vokalis Dream Society).

Selain itu, meskipun acara tersebut diselenggarakan di Jogja Tronik namun pihak penyelenggara menyulapnya dengan menempatkan aneka macam-macam jajanan kuliner ternama di Jogja, seperti Tela-tela, Es Teler 77 dan banyak lagi. Sehingga baik musisi maupun pengunjung Jogja Tronik akan terasa dimanjakan.

Jogja Kota Komunitas



Setiap malam minggu terutama setelah pukul 21.00 terlihat disetiap sudut kota Yogyakarta beraneka ragam kelompok remaja berkumpul. Secara kasat mata terlihat jelas ada sebuah kersamaan yang membuat mereka berkumpul atau membentuk sebuah komunitas, baik itu hobi atau hanya sekedar mencari banyak teman.Jalan jendral Sudirman menjadi sebuah pilihan untuk kebanyakan dari semua komunitas yang ada di kota Yogyakarta yang notabene adalah kota yang penuh dengan Mahasiswa.

Komunitas Vespa contohnya yang keberadaanya kini semakin popular dikalangan mahasiswa. Beraneka ragam komunitas Vespapun muncul diantaranya Scoomy yang bermarkas di depan kampus UMY lama Wirobrajan. Mayoritas dari anggotanya adalah mahasiswa hanya beberapa diantaranya yang sudah berumur. Ini adalah menandakan bahwa tidak sedikit remaja yang memilih Vespa ketimbang kendaraan yang keluaran baru.
Menurut salah seorang dari anggotanya Iwan yang akrab disapa Japra’ “ sekarang yang antik yang paling keren, kalau menggunakan motor keluaran baru alias jepangan ( motor buatan Jepang ) itu adalah hal biasa dan kurang menarik.Dan juga merupakan hobi tersendiri untuk memiliki Vespa. Prinsipnya , Motor boleh tua tapi jiwa tetap muda” ujarnya.

Rutinitas malam mingguan adalah sebuah hal yang di tunggu – tunggu oleh para pecinta motor tua ini, mereka bisa saling tukar informasi tentang seputar vespa, banyak hal yang mereka dapatkan ketika berkumpul bukan hanya tentang vespa tapi juga kedekatan emosional diantara sesama.

Biasanya mereka setelah berkumpul mengadakan Rolling alias keliling kota start dari wirobrajan menuju jalan sudirman hingga sekitar Abarukmo Plaza dan finish di jembatan jalan sudirman, dan disana bertemu dengan sesama vespa dari komunitas lainnya. Menginjak tengah malam mereka membubarakan diri.

(As’ad PW 20080530139)

Roadshow Pinasthika 2009



Akhirnya Pinasthika (ajang lomba iklan tingkat nasional) memasuki tahun ke sepuluh atau tepat satu dasawarsa. Semasa pertumbuhannya, Pinasthika telah mengalami metamorfosa yang makin mendewasakan dirinya. Dari tahun ke tahun, Pinasthika selalu berusaha mengangkat nilai-nilai kehidupan yan terisnpirasi dari cerminan pertumbuhan industri lokal daerah.

Semenjak pelaksanaannya terdahulu, panitia penyelenggara Pinasthika memang telah mengusung konsep yang berbeda. Namun tentu saja, menjadi berbeda itu membutuhkan keberanian, keberanian dalam membuat keputusan. Kali ini masih dalam misi encouraging industri periklanan dalam kancah persaingan global, maka tahun 2009 Pinasthika memakai tema Be The Legend. Maksudnya, Pinasthika ingin mencoba menanamkan semangat para legenda kepada para insan kreatif periklanan. Ilustrasi ini juga sebagai pemacu semangat seluruh insan periklanan daerah, agar tak kalah berhenti menghasilkan karya-karya terbaik mereka.

Pada awal bulan April ini, panitia juga sudah membuat perencanaan jadwal mengenai publikasi Pinasthika, atau Roadshow Pinasthika 2009. Roadshow kali ini juga kemungkinan akan dilaksanakan ke beberapa kota besar di luar Pulau Jawa.

Berikut ini adalah hasil wawancara KEEPers dengan Rizal, salah satu public relation dari Pinasthika 2009 :

Apakah yang beda dalam Pinasthika kali ini?
Salah satu yang beda dalam Pinasthika kali ini yaitu ruang lingkupnya yang mulai merambah Asia, padahal tahun-tahun sebelumnya baru merambah tingkat nasional saja

Untuk mahasiswa sendiri, apakah Pinasthika merupakan ajang yang bergengsi untuk bersaing dengan mahasiswa dari kampus lain?
Di dalam Pinasthika, terdapat kategori Ad Student. Kategori ini merupakan ajang kompetisi yan gakan mempertemukan mahasiswa dari seluruh kampus di Indonesia, bukan hanya kampus lokal Jogja saja

Apakah tema Be The Legend akan dipakai juga untuk mahasiswa?
Tentu. Meskipun mahasiswa dapat dinilang amatir, namun kecintaan mahasiswa yang besar terhadap dunia periklanan, mimpi mereka untuk menjadi legenda di dunia periklanan bukanlah hal untuk ditertawakan. Mimpi untuk menjadi legenda tentunya harus dimulai pada saat usia muda

Adakah gambaran untuk para jurinya?
Wah, untuk saat ini masih rahasia. Tapi yang pasti juri-jurinya merupakan insan periklanan yang namanya sudah dikenal. Dan satu lagi kejutan, jurinya juga ada yang dari luar negeri

Kapan roadshow Pinasthika 2009 ini dimulai? dan kemana saja?
Rencananya akan digelar pada pertengahan April dan berakhir pada bulan Mei. Roadshow kali ini akan dilaksanakan ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Solo, Semarang, Purwokerto, Surabaya, Bandung, Jakarta, Malang, Bali dan Makasar

Apakah kampus UMY juga termasuk salah satu tempat roadshow yang dipilih oleh panitia?
Tentu saja, tunggu ya..

Powered By Blogger